Chery, produsen otomotif asal Tiongkok, telah mencatat pertumbuhan signifikan di pasar Indonesia sepanjang tahun 2024. Dengan total penjualan ritel mencapai 8.626 unit, terjadi peningkatan sebesar 118% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencatat 3.952 unit. Kontribusi terbesar berasal dari model SUV listrik OMODA E5, yang terjual sebanyak 4.421 unit dan menyumbang 51% dari total penjualan Chery di Indonesia.
Chery OMODA E5: SUV Listrik Terlaris
OMODA E5 dilengkapi dengan baterai berkapasitas 61 kWh, memungkinkan jarak tempuh hingga 430 km berdasarkan pengujian WLTP. Performa akselerasinya impresif, mencapai 0-100 km/jam dalam 7,2 detik. Selain itu, SUV ini menawarkan kenyamanan berkendara dengan tingkat kebisingan angin rendah, hanya 62,9 dB pada kecepatan 120 km/jam. Ground clearance setinggi 190 mm juga memastikan kemampuan melewati berbagai kondisi jalan di Indonesia.
n Fund” untuk Mendukung Transisi ke Kendaraan Listrik
Untuk mendorong adopsi kendaraan listrik, Chery meluncurkan program “Go Green Fund” dengan total alokasi dana Rp100 miliar pada tahun 2024. Program ini menawarkan insentif bagi konsumen yang ingin menukar mobil lama mereka dengan OMODA E5. Hingga akhir 2024, sebanyak 617 unit mobil lama telah ditukar melalui program ini, dengan realisasi dana sebesar Rp30 miliar. Melihat respons positif, Chery mengalokasikan tambahan Rp70 miliar untuk melanjutkan program ini di tahun 2025.
Ekspansi Model dan Rencana Masa Depan
Selain OMODA E5, Chery juga memperkenalkan model lain seperti Tiggo 8 dan J6 EV yang turut berkontribusi pada peningkatan penjualan. Pada November 2024, Chery memulai ekspor perdana OMODA E5 ke Vietnam, menandai langkah penting dalam ekspansi global perusahaan. Untuk tahun 2025, Chery berencana meluncurkan berbagai model baru, termasuk kendaraan hybrid, guna memenuhi kebutuhan pasar Indonesia yang terus berkembang.
Penundaan Produksi di Barcelona
Di kancah internasional, Chery menghadapi tantangan dengan penundaan produksi di pabrik Barcelona hingga kuartal keempat 2025. Penundaan ini disebabkan oleh penyesuaian strategi perusahaan terkait tarif impor kendaraan listrik di Eropa.
Secara keseluruhan, Chery menunjukkan komitmen kuat dalam mengembangkan portofolio kendaraan listriknya dan memperluas jangkauan pasar, baik di Indonesia maupun secara global.